Selasa, 27 Januari 2009

Persembahanku untuk direnungi



Mata Air Kehidupan Di Desa Ngororo
BERITA - sulihblog - Gambar di atas merupakan salah satu sudut pandang yang dapat kita jumpai di desa tertinggal... SUASANA teduh dengan pepohonan tinggi dan rindang jarang ditemui ketika berjalan menyusuri jalan-jalan di wilayah tenggara kota Yogyakarta yang terkenal berbukit kapur. Gugusan bukit yang kering menyapa mata sepanjang menyusuri jalan-jalan desa.

Di tanah itulah masyarakatnya bisa hidup di tengah kesulitan air bersih. Di musim penghujan mereka memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari, bahkan untuk minum.

Namun ketika masuk kemarau, masyarakat harus melakukan perjalanan jauh untuk mengambil air ke sebuah gua tempat mengaliarnya mata air kehidupan yaitu Sungai Pego di Desa Ngororo, Kelurahan Giriasih, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Agar bisa mengambil air yang jernih masyarakat harus turun dan menyusuri lorong gua dengan lebar dan tinggi tidak lebih dari 3 meter.

Bagi masyarakat setempat, Sungai Pego merupakan berkah. Setitik asa tapi mampu menyediakan air yang berlimpah dan tidak pernah kering di musim kemarau.

Saat hujan tak kunjung turun dan telaga desa mengering, masyarakat mengandalkan air sungai ini untuk keperluan sehari-hari, meski warga harus memikul banyak jeriken untuk menampung air dan membawanya ke rumah. KP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar